Mungkin semua Wanita bahkan semua orang sepakat jika
kanker serviks merupakan pembunuh secara diam yang sangat mengancam bagi Wanita. Bahkan, dari beberapa penelitian di US perkiraannnya ada 13.000 wanita diagnosis menderita kanker serviks invasif pada tahun 2016 dan lebih dari 4.000 wanita akan meninggal akibat diagnosis ini. Maka dari itu, sebaiknya ketahui 3 cara pencegahan kanker serviks dan bagaimana pengobatannya jika suatu saat terjadi.
Meskipun jumlah penderita kanker serviks setiap tahunnya menurun, kanker serviks adalah penyakit kanker yang paling umum ke-dua bagi para Wanita di seluruh belahan dunia manapun.
Fakta Tentang Kanker Serviks
Sebelum membahas tentang 3 cara pencegahan kanker serviks, perlu diketahui jika kanker serviks merupakan kanker mematikan. Namun, terdapat beberapa fakta yang lain berkaitan dengan kanker serviks.
HPV Penyebab # 1 Kanker Serviks
Untuk menemukan obatnya, penting untuk mengetahui penyebabnya. Sebagian besar kanker serviks terjadi oleh human papillomavirus (HPV), virus umum yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui aktivitas seksual. Baik pria maupun wanita dapat terinfeksi HPV. Ini dapat hadir selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala apa pun dan dapat menularkan kepada orang lain tanpa sepengehtahuan.
Pusat Pengendalian Penyakit melaporkan lebih dari 20 juta orang saat ini terinfeksi HPV di seluruh dunia dan 6,2 juta lainnya akan tertular virus setiap tahun. HPV juga telah terkait dengan kanker lain termasuk kanker tenggorokan, penis, anus, vulva dan vagina.
Sebagian Besar Kasus Kanker Serviks Dapat Dicegah
Karena kanker serviks biasanya disebabkan oleh HPV, cara pencegahan kanker serviks paling sederhana adalah dengan mencegah infeksi HPV sejak awal. Sejak 2006, vaksinasi HPV yang sangat efektif telah terlaksana. Sama seperti vaksin lainnya, vaksin HPV membantu sistem kekebalan tubuh menciptakan respons antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi. Vaksinasi ini terlaksana dalam dua atau tiga suntikan selama periode enam bulan untuk pria dan wanita antara usia 9-26.
Tes Pap rutin adalah cara terbaik untuk mendeteksi perubahan abnormal pada serviks sebelum berkembang menjadi kanker. Sama seperti menghilangkan polip untuk mencegah kanker usus besar, mengobati sel-sel abnormal ini dapat membantu mencegah pembentukan kanker serviks. Tes Pap juga dapat mengidentifikasi kanker serviks sejak dini – ketika sudah dalam tahap yang paling dapat sembuh.
Hanya Jenis HPV Tertentu yang Menyebabkan Kanker
HPV serius – tetapi tidak selalu merupakan indikator kanker. HPV adalah kelompok lebih dari 150 virus terkait. Kebanyakan pria dan wanita yang pernah berhubungan seks akan mendapatkan HPV pada suatu saat dalam hidup mereka. Dan meskipun ada jenis yang dapat menyebabkan kanker serviks dan menjadikannya penyebab utama penyakit, seperti yang tadi, sebagian besar infeksi HPV hilang tanpa pengobatan dan tidak terkait dengan kanker.
Merokok dan Faktor Lain Meningkatkan Risiko Kanker Serviks
Wanita yang merokok dua kali lebih mungkin terkena kanker serviks daripada non-perokok. Merokok melemahkan sistem kekebalan Anda, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi HPV sendiri.
Ada juga bukti bahwa penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang serta kelebihan berat badan meningkatkan risiko kanker serviks.
Wanita dengan saudara perempuan atau ibu yang menderita kanker serviks dua sampai tiga kali lebih mungkin terkena penyakit ini. Bicaralah dengan dokter jika memiliki riwayat keluarga kanker serviks.
Ada Rambu Peringatan, Tapi Bukan Rambu Peringatan Dini
Kanker serviks seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, oleh karena itu ini adalah “pembunuh diam-diam”. Tetapi seiring perkembangan penyakit, tanda-tanda peringatan mungkin muncul dengan sendirinya.
Gejala Kanker Serviks
Perubahan prakanker pada sel serviks jarang menimbulkan gejala. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah ada sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker adalah dengan melakukan tes skrining serviks. Jika perubahan sel awal berkembang menjadi kanker serviks, tanda-tanda yang paling umum termasuk:
- Pendarahan vagina di antara periode
- Perdarahan menstruasi yang lebih lama atau lebih berat dari biasanya
- Nyeri saat berhubungan
- Berdarah setelah berhubungan
- Nyeri panggul
- Perubahan keputihan seperti lebih banyak keputihan atau mungkin memiliki warna atau bau yang sangat menyengat atau tidak biasa
- Pendarahan vagina setelah menopause

Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh kondisi lain. Tetapi jika memang khawatir atau gejalanya tidak segera menghilang, hubungi dokter umum. Ini penting bagi siapa saja yang memiliki serviks, ini berguna bagi siapapun termasuk heteroseksual, lesbian, gay biseksual, atau transgender.
Penyebab Kanker Serviks
Seperti yang sudah disinggung diawal tadi, rata-rata orang yang terkena kanker serviks adalah karena infeksi persisten dari beberapa jenis human papillomavirus (HPV) yang berisiko tinggi.
Kanker serviks stadium awal umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala.
Ada beberapa bukti bahwa wanita yang telah menggunakan pil kontrasepsi selama lima tahun atau lebih memiliki peningkatan risiko terkena kanker serviks pada orang dengan HPV. Risikonya kecil dan minum pil juga telah terbukti mengurangi risiko kanker lain seperti ovarium dan rahim.
Beberapa faktor lainnya yang bisa menjadi penyebab kanker serviks adalah:
- Merokok dan perokok pasif
- Sistem kekebalan yang melemah
- Jika ibu Anda diberi resep dietilstilbestrol (DES), suatu bentuk buatan dari hormon estrogen wanita selama kehamilan (antara tahun 1939 dan 1971).
Sekitar delapan dari 10 wanita akan terinfeksi HPV genital pada suatu waktu dalam hidup mereka. Kebanyakan wanita yang memiliki infeksi HPV tidak pernah terkena kanker serviks; hanya beberapa jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks.
Tipe Kanker Serviks
Kanker serviks terdapat dua jenis utama: karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Masing-masing mememiliki pembeda penampilan sel dari mikroskop.
Karsinoma Sel Skuamosa
Dimulai pada sel tipis dan datar yang melapisi bagian bawah serviks. Jenis ini menyumbang sekitar 90 persen dari kanker serviks.
Adenokarsinoma Serviks
Kanker ini berkembang di sel kelenjar yang melapisi bagian atas serviks. Adenokarsinoma serviks merupakan sebagian besar kasus kanker serviks yang tersisa.
Selain kedua tipe dari kanker serviks tersebut, ternyata masih ada banyak jenis dari kanker serviks yang ada. Memang, tipe ini bukanlah yang paling umum ada, namun ternyata dalam beberapa kasus tipe ini adalah yang sangat berbahaya. Tipe lain kanker serviks tersebut adalah:
Karsinoma Adenosquamous
Terjadi ketika kedua jenis sel terlibat dalam kanker serviks. Ada berbagai definisi jenis kanker yang termasuk dalam kategori ini, sehingga sulit untuk memperkirakan prevalensinya. Karsinoma adenosquamous serviks kira-kira mencapai antara 2 persen dan 50 persen dari semua karsinoma serviks invasif, menurut sebuah penelitian yang terbitam Modern Pathology.
Glassy Cell Carcinomas
Dianggap sebagai subtipe karsinoma adenoskuamosa. Ada laporan pada 2019, kanker yang sangat langka ini ada di kurang dari 15 kali dalam literatur ilmiah, menurut para peneliti di American Journal of Case Reports. Sementara pilihan pengobatan belum memenuhi standar, terapi radiasi dapat bisa dengan operasi.
Karsinoma Neuroendokrin Serviks
Merupakan kurang dari 2 persen dari semua kanker serviks, menurut International Journal of Gynecological Cancer. Di Amerika Serikat, sekitar 200 wanita diperkirakan didiagnosis dengan kanker ini setiap tahun.
Dalam jenis kanker serviks yang langka ini, ada subtipe, dengan karsinoma sel kecil yang paling umum. Karsinoma sel kecil serviks cenderung sangat agresif dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Mereka sering menyebar ke kelenjar getah bening dan bagian tubuh lainnya pada saat diagnosis.
Pilihan pengobatan sering meniru kanker paru-paru sel kecil, dan termasuk kombinasi pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Gejala dan diagnosis mungkin menyerupai jenis kanker serviks lainnya. Karena sifat kanker yang agresif, imaging test bisa menjadi tambahan untuk melihat apakah kanker telah menyebar menjadi sangat penting dan merupakan rekomendasi banyak dokter ahli kanker.
Diagnosa Kanker Serviks
Jika hasil tes skrining menunjukkan adanya gejala kanker, maka akan segera mendapatkan rujukan ke spesialis untuk tes lebih lanjut.
Tes yang biasa terlaksana untuk mendiagnosis kanker serviks adalah:
Kolposkopi dengan Biopsi
Kolposkopi mengidentifikasi di mana sel-sel abnormal berada di serviks, dan seperti apa bentuknya. Spekulum akan masuk ke dalam vagina sehingga dokter dapat melihat serviks dan vagina melalui colposcope, alat yang memperbesar area tersebut, seperti teropong.
Spekulum ditempatkan di dekat vulva Anda tetapi tidak dimasukkan ke dalam tubuh. Prosedur ini caranya terlaksana oleh seorang kolposkopi – biasanya seorang ginekolog atau, di beberapa klinik, seorang praktisi perawat.
Jika kolposkopi melihat area yang mencurigakan, mereka biasanya akan mengambil sampel jaringan (biopsi) dari permukaan serviks untuk diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi.
Cone Biopsi
Jika salah satu tes menunjukkan perubahan sel prakanker, calon penderita mungkin memiliki prosedur eksisi loop besar atau biopsi kerucut.
Cone biopsi adalah metode yang paling umum demi mengangkat jaringan serviks untuk pemeriksaan dan pengobatan perubahan prakanker pada serviks. Biasanya dengan anestesi lokal caranya.
Cone biopsi berguna jika ada sel kelenjar abnormal di leher rahim atau jika merasa curiga ini adalah kanker stadium awal.
Setelah Diagnosis Kanker Serviks
Setelah mengetahui pasien menderita kanker serviks, mungkin pasien merasa kaget, cemas, kesal, atau bingung. Ini semua adalah respons normal. Setiap orang bereaksi berbeda dan tidak ada cara yang tepat untuk merasakan. Pasien mungkin merasa terbantu untuk berbicara dengan keluarga dan teman tentang perasaannya.
Bicarakan tentang pilihan perawatan dengan dokter pribadi dan cari informasi sebanyak yang terasa penting.
Baca Juga : Mengerikan ! Kanker Mesothelioma, Gejala dan Penyebabnya
Pengobatan Kanker Serviks
Bagaimana cara pengobatan untuk seseorang yang sudah ada diagnosa kanker serviks? Pengobatannya berbeda-beda mengingat penyakit kanker adalah penyakit yang setelah adanya diagnosa akan tahu stadium berapa kanker yang ada dalam tubuh.
Begitupun untuk kanker serviks, pengobatan kanker serviks bisa dilakukan setelah mengehtahui stadium berapa sekiranya kanker sudah menyebar.
Stadium IA1
Perawatan untuk stadium ini tergantung pada apakah ingin memiliki anak atau tidak (mempertahankan kesuburan) dan apakah kanker telah tumbuh menjadi pembuluh darah atau getah bening (invasi limfovaskular).
Perawatan untuk Wanita yang Ingin Menjaga Kesuburan pada Stadium IA1:
Cone biopsy atau biopsi kerucut adalah prosedur pilihan untuk wanita yang ingin memiliki anak setelah kanker sembuh.
Perawatan untuk Wanita yang Tidak Ingin Mempertahankan Kesuburan pada Stadium IA1:
Histerektomi sederhana dapat menjadi pilihan jika kanker tidak menunjukkan invasi limfovaskular dan tepi biopsi tidak memiliki sel kanker.
Stadium IA2
Perawatan untuk stadium ini sebagian tergantung pada apakah ingin terus dapat memiliki anak atau tidak (mempertahankan kesuburan).
Perawatan untuk wanita yang ingin mempertahankan kesuburan pada Stadium IA2:
- Biopsi kerucut dengan pengangkatan kelenjar getah bening panggul (diseksi kelenjar getah bening panggul)
- Trakelektomi radikal dengan diseksi kelenjar getah bening panggul
Perawatan untuk wanita yang tidak ingin mempertahankan kesuburan pada Stadium IA2:
- Terapi radiasi sinar eksternal ke panggul dan juga tambahan brakiterapi
- Histerektomi radikal dengan pengangkatan kelenjar getah bening panggul
Stadium IB1 dan IB2
Pilihan perawatan untuk wanita yang ingin menjaga kesuburan:
- Trakelektomi radikal dengan diseksi kelenjar getah bening panggul dan terkadang pengangkatan kelenjar getah bening para-aorta
Pilihan perawatan untuk wanita yang tidak ingin mempertahankan kesuburan:
- Histerektomi radikal dengan pengangkatan kelenjar getah bening di panggul dan terkadang kelenjar getah bening dari daerah para-aorta. Dokter mungkin juga menyarankan brachytherapy setelah kemoterapi dan radiasi gabungan sudah terlaksana.
- Radiasi menggunakan brachytherapy dan terapi radiasi sinar eksternal dapat menjadi pilihan jika seorang wanita tidak cukup sehat untuk operasi atau jika dia memutuskan dia tidak ingin operasi.
Stadium IIA1
Pilihan pengobatan kanker serviks stadium 2 adalah sebagai berikut:
- Histerektomi radikal dengan diseksi kelenjar getah bening panggul dan pengambilan sampel kelenjar getah bening para-aorta.
- Radiasi dengan atau tanpa kemoterapi: Terapi radiasi mencakup radiasi sinar eksternal dan brakiterapi. Kemo dapat berupa cisplatin, carboplatin, atau cisplatin plus fluorouracil.
Stadium IB3 dan IIA2
Pilihan pengobatan:
- Kemoradiasi: Kemo dapat berupa cisplatin, carboplatin, atau cisplatin plus fluorouracil. Terapi radiasi mencakup radiasi sinar eksternal dan brachytherapy.
- Histerektomi radikal dengan seleksi kelenjar getah bening panggul dan pengambilan sampel kelenjar getah bening para-aorta.
- Kemoradiasi dengan anjuran histerektomi
Stadium IIB, III, IVA
Pilihan pengobatan kanker serviks stadium 3 dan juga 4:
- Kemoradiasi: Kemo dapat berupa cisplatin, carboplatin, atau cisplatin plus fluorouracil. Terapi radiasi mencakup radiasi sinar eksternal dan brachytherapy.
Stadium IVB
Pada stadium ini, kanker telah menyebar dari panggul ke area lain di tubuh. Kanker serviks stadium IVB biasanya masih dapat sembuh. Pilihan pengobatan termasuk terapi radiasi dengan atau tanpa kemo untuk mencoba memperlambat pertumbuhan kanker atau membantu meringankan gejala.
Kebanyakan rejimen kemo standar termasuk obat platinum (cisplatin atau carboplatin) bersama dengan obat lain seperti paclitaxel (Taxol), gemcitabine (Gemzar), atau topotecan. Obat yang pasti adalah bevacizumab (Avastin) dapat juga ke kemoterapi atau imunoterapi saja dengan pembrolizumab (Keytruda) juga dapat menjadi pilihan.
3 Cara Pencegahan Kanker Serviks Yang Benar
Ada 3 cara pencegahan kanker serviks yang sangat ampuh dan juga memang sangat disarankan oleh banyak dokter ahli, antara lain:
- Lakukan tes Pap rutin. Tes Pap dapat mendeteksi kondisi prakanker serviks, sehingga dapat dipantau atau diobati untuk mencegah kanker serviks. Sebagian besar organisasi medis menyarankan untuk memulai tes Pap rutin pada usia 21 dan mengulanginya setiap beberapa tahun.
- Lakukan seks yang aman. Kurangi risiko kanker serviks dengan mengambil tindakan untuk mencegah infeksi menular seksual, seperti menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dan membatasi jumlah pasangan seksual.
- Jangan merokok. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika perokok, bicarakan dengan dokter tentang strategi untuk berhenti.
Cara Pencegahan Kanker Serviks dengan Pengobatan Kanker Serviks Alternatif
Apakah Anda tahu jika Indonesia adalah surganya untuk pengobatan herbal? Ada banyak sekali tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan di Indonesia yang bisa untuk penyembuhan berbagai penyakit. Termasuk untuk kanker serviks, terdapat pengobatan kanker serviks yang bisa dicoba.
Obat-obatan herbal ini mempunyai banyak manfaat. Dilansir dari Badan POM Republik Indonesia, obat herbal adalah golongan obat tradisional yang diolah dari ekstrak atau penyaringan bahan-bahan alam. Bahan-bahan itu bisa berupa tanaman obat ataupun mineral.
Berikut ini adalah obat herbal yang bisa jadi 3 cara pencegahan kanker serviks yang ampuh:
Kunyit Putih
Dilansir dari Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, kunyit putih bisa menjadi pengobatan kanker serviks secara alami. Kunyit putih memang bukan sebagai pengobatan secara total, tapi setidaknya dapat membantu untuk meringankan kondisi kanker serviks.
Jintan Hitam
Jintan hitam bisa menjadi obat herbal yang bisa untuk pengobatan alternatif kanker serviks. Sari minyak atau ekstrak jintannya memiliki senyawa antikanker.
Buah Mahkota Dewa
Meskipun buah yang satu ini banyak yang menganggap buah beracun, ternyata dibalik itu manfaatnya sangatlah besar yaitu untuk pengobatan alami kanker serviks. Dalam buah mahkota dewa terdapat senyawa lignin, flavonoid, serta tannin yang merupakan senyawa antikanker.
Temu Putih
Temu putih memiliki senyawa sitoksis yang merupakan senyawa yang paling kuat daripada senyawa antikanker lainnya. Senyawa ini mampu merusak sel kanker juga menghambat perkembangan tumor.
Kemangi
Siapa sangka daun yang biasanya Anda makan di warung makan pecel lele ini adalah obat herbal untuk pengobatan alami kanker serviks. Daun kemangi memiliki senyawa berupa ekstrak etanol yang berpotensi bersifat sitotoksik dan apoptosis.
Itulah pembahasan tentang 3 cara pencegahan kanker serviks yang baik dan benar. Semoga membantu!